ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder)

ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder)

Pendahuluan
ADHD adalah gangguan komplek dari fungsi otak, dengan karakteristik inattention, aktivitas motorik berlebihan-activity and perilaku impulsive sulit untuk dihambat.

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah suatu masalah yang disebabkan ketidakmampuan untuk fokus pada sesuatu, menjadi overactive, sehingga tidak mampu mengkontrol perilaku, atau kombinasi dari semuanya. Untuk masalah ini dapat didiagnosa sebagai ADHD, penderita biasanya mengalami ketidaksesuai perkembangan dengan umur.

ADHD adalah salah satu gangguan yg paling sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Gejala-gejala terjadi pada usia awal, terjadi hampir di seluruh area kehidupan anak dan bahkan lebih, seringkali pada masa dewasa.

Suatu kumpulan gejala dari perubahan seksama sebagai bagian dari tumbuh dan kembang anak.
ADHD seringkali berhubungan dengan masalah belajar dan gangguan psikiatrik lainnya yang mana merupakan diagnosa komplikasi, treatmen dan prognosis.

ADHD adalah gangguan heterogen dengan banyak penyebab yg diketahui, yg mana semua hampir sama atau identik dengan dampak dari fungsi otak.

ADHD seringkali diwariskan.

Radio diagnostik, tes-tes electrophysiological dan neuropsychological, dan analisis genetik, semuanya menuju pada gangguan spesifik sistem neurotransmitter, terutama area spesifik otak yg menyangkut kepribadian manusia.

ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder)

Etiologi, Insiden dan Faktor Resiko
ADHD biasanya terjadi sejak usia anak-anak tetapi dapat berlanjut hingga usia dewasa. Kondisi ini biasanya didiagnosa sebagai gangguan perilaku. Diagnosa ADHD biasanya sering diberikan kepada laki-laki dibandingkan wanita.

Penyebab ADHD tidak diketahui secara pasti. Suatu kombinasi dari gen dan faktor lingkungan seperti bermain dalam peran saat perkembangan.

Hasil radiologi otak pada anak ADHD dengan anak tidak ADHD berbeda.

MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis dari ADHD terbagi atas 3 kelompok:
  • Ketidakmampuan untuk fokus (inattentiveness)
  • Menjadi sangat aktif (secara ekstrim) (hyperactivity)
  • Ketidakmampuan mengkontrol perilaku (impulsivity)
Beberapa orang dengan ADHD memiliki gejala utama ketidakmampuan untuk fokus.
Beberapa memiliki gejala utama hiperaktiv dan impulsive.
Beberapa memiliki kombinasi yang berbeda dari tiga kelompok di atas.
Beberapa orang yang memiliki gejala inattentive, biasanya mereka disebut dengan attention deficit disorder (ADD). Mereka cenderung mudah terganggu.

Gejala Inattentive
  • Gagal untuk memperhatikan secara detail atau membuat kecerobohan pada tugas sekolah.
  • Memiliki kesulitan mempertahankan perhatian selama mengerjakan tugas atau bermain.
  • Tidak mampu memahami apa yang diberitahukan kepadanya ketika berbicara langsung.
  • Tidak mampu mengikuti instruksi dan gagal untuk menyelesaikan tugas sekolah .
  • Memiliki masalah untuk melakukan tugas-tugas dan melakukan pengorganisasian
  • Menghindari atau tidak menyukai tugas yang meminta konsentrasi penuh (contoh tugas sekolah).
  • Sering kehilangan alat permainan, tanda-tanda, pensil, buku-buku, atau perlengkapan yang dibutuhkan untuk tugas.
  • Mudah untuk mengalami distraksi.
  • Sering melupakan tugas-tugas harian.

Gejala Hyperactivity
  • Terlihat gelisah pada tangan atau kaki atau menggeliat di kursi.
  • Meninggalkan tempat duduk ketika diharapkan untuk duduk tenang.
  • Berlari-lari atau memanjat pada situasi yang tidak tepat.
  • Memiliki masalah bermain atau bekerja secara tenang.
  • Sering melakukan aktivitas seperti sedang bepergian atau mengendarai motor.
  • Banyak bicara.

Gejala Impulsiv
  • Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai diberikan (berbicara tanpa dipikir).
  • Memiliki kesulitan dalam menunggu giliran.
  • Interupsi atau memaksa pada yang lainnya (terutama saat melakukan percakapan dan bermain games)

Test Diagnostik
Jika diduga ADHD, seorang individu harus dievaluasi oleh tenaga kesehatan profesional. Tidak ada tes yang dapat membuat atau mengeluarkan diagnosa ADHD.  Diagnosa tersebut berdasarkan pola dari gejala-gejala yang telah disebutkan di atas. Ketika seseorang yang diduga ADHD adalah anak, orang tua dan guru biasanya ikut serta selama proses evaluasi.

Anak-anak kebanyakan dengan ADHD yang juga memiliki gangguan perkembangan lain atau masalah kesehatan mental lainnya seperti mood, kecemasan atau gangguan lainnya; ketidakmampuan belajar.

Tata Laksana
Penatalaksanaan ADHD adalah bentuk kerjasama antara penyedia pelayanan kesehatan dan pasien tersebut. Jika pasien adalah anak maka guru dan orang tua harus ikut serta. Untuk tata laksana pekerja, sangat penting untuk :
  • Membentuk secara spesifik tujuan yang diharapkan.
  • Mulai menggunakan obat-obatan dan terapi bicara.
  • Periksa tujuan secara regular dan berkesinambungan bersama dengan dokter, hasil-hasil, dan efek samping dari pengobatan . Selama kunjungan, informasi yang relevan dikumpulkan dari pasien, orang tua dan guru.
Jika penatalaksanaan tidak berhasil, tenaga kesehatan harus bersedia
  • Konfirmasi pada orang tersebut bahwa mereka memiliki ADHD
  • Periksa kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan gejala yang sama.
  • Pastikan bahwa penatalaksanaan sudah dilakukan.

Obat-obatan
  • Obat-obatan dikombinasikan dengan tatalaksana perilaku sering menjadi pilihan yang terbaik. Obat-obat yang berbeda untuk ADHD berat dapat digunakan secara tunggal atau kombinasi. Tenaga kesehatan memutuskan pengobatan berdasarkan gejala dan kebutuhan seseorang.
  • Obat golongan Psychostimulants (biasa disebut dengan stimulants) biasanya digunakan untuk pengobatan ADHD . Walaupun disebut dengan obat yang memberikan stimulants, tetapi sesungguhnya memberi efek menenangkan pada orang dengan ADHD.
  • Ikuti petunjuk instruksi tenaga kesehatan dalam menggunakan obat-obatan.
  • Beberapa obat-obatan ADHD memiliki efek samping. Jika seseorang memiliki efek samping dari obat-obatan, hubungi tenaga kesehatan secepatnya. Dosis atau jenis obat tersebut mungkin harus dirubah.
  • Terapi untuk semua pasien dan jika relevan, keluarga dapat menolong dengan memahami setiap perilaku yang disertai dengan stress yang berhubungan dengan ADHD.
  • Tipe terapi ADHD yang biasanya dilakukan disebut dengan terapi perilaku, yaitu mengajarkan anak dan orang tua mengenai perilaku yang sehat dan bagaimana mengatur perilaku yang sulit berkonsentrasi. Untuk kasus yang ringan dari ADHD, terapi perilaku dapat efektif tanpa diberikan obat-obatan.
  • Grup pendukung dapat membantu pasien dan keluarga dengan menghubungkan beberapa keluarga yang memiliki gejala yang sama.

Tips
Beberapa tips untuk menolong anak dengan ADHD seperti:
  • Berdiskusi dengan guru mengenai perkembangan anak.
  • Pertahankan jadwal harian secara konsisten, termasuk waktu mengerjakan pekerjaan rumah, makan, dan melakukan aktivitas di luar rumah . Buat perubahan pada jadwal pada lain waktu bukan pada akhir pertemuan.
  • Batasi anak dari distraksi yang berasal dari lingkungan .
  • Pastikan bahwa anak sehat, makanan yang bervariasi, dengan fiber dalam jumlah yang cukup dan nutrisi dasar.
  • Pastikan bahwa anak mendapatkan cukup tidur.
  • Berikan pujian dan hadiah bila anak memiliki perilaku yang baik.
  • Berikan aturan yang jelas dan konsisten pada anak dengan ADHD.
  • Alternatif terapi untuk ADHD seperti herbal, penggunaan supplement, sangat membantu.

Prognosis
ADHD terjadi dalam jangka waktu yang lama, merupakan kondisi kronik. Jika tidak ditangani dengan benar maka ADHD akan menuju pada:
  • Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
  • Putus sekolah
  • Sulit mencari pekerjaan
  • Menghadapi masalah dengan hukum
  • Satu dari tiga sampai dengan satu dari dua anak dengan ADHD akan berlanjut memiliki gejala ketidakmampuan berkonsentrasi atau hiperaktifitas dan impulsif sampai dengan dewasa. Orang dewasa dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam mengontrol perilaku sehingga mendapatkan masalah.

Hubungi Tenaga Kesehatan
Hubungi dokter bila anak anda di sekolah diduga mengalami ADHD. Anda juga harus beritahu dokter mengenai:
  • Masalah-masalah di rumah, sekolah dan hubungan dengan teman sebaya.
  • Efek samping dari obat-obat ADHD
  • Tanda-tanda depresi

Sumber:
Materi Kuliah : Pengantar Keperawatan Anak
Dosen: Tina Shinta

Post a Comment

Previous Post Next Post